Perceraian & Pernikahan Kembali Menurut Gereja Ortodoks
Editor: Sinuyu Waruwu
PENGERTIAN PERNIKAHAN
Menurut iman Orthodox dasar pernikahan adalah kesatuan (Kej.2:24) "sebab itu seorang laki laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging. Ayat ini kemudian dikutip oleh penulis Injil Matius melalui perkataan Kristus Matius 19:4-5 yang berbunyi
Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Makna menjadi satu daging ini yang mengilhami Gereja Orthodox menyebut pernikahan itu sebagai "Sakramen" bukan pemberkatan. Sakramen dimaknai misteri, mengapa misteri? Karena dikatakan pada nats tersebut "keduanya menjadi satu daging" padahal secara fisik mereka masih berdua. Jadi ada misteri yang menjadikan mereka menjadi satu daging. Namun, Gereja Orthodox sadar bahwa perintah Allah didalam Kejadian 2:24 adalah perintah sebelum manusia jatuh didalam dosa atau kondisi manusia masih belum terceramar saat Allah mengatakannya dalam Kitab Kejadian 1:31 "sungguh amat baik".
Manusia kemudian jatuh kedalam dosa sehingga didalam diri kita ini ada kodrat dosa. Manusia jadi cenderung untuk berbuat dosa. Itu dijelaskan dalam surat Roma
"Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku. Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku (Roma 7:17-20).
Tuhan Yesus Kristus dalam Matius 19:9 berkata barang siapa menceraikan istrinya "KECUALI KARENA ZINAH, IA BERBUAT ZINAH" perkataan tersebut dikumandangkan oleh Kristus karena manusia sudah jatuh kedalam dosa sehingga tidak mampu lagi memenuhi standar Allah didalam Kejadian 2:24.
Sehingga bila Gereja Orthodox melihat ada umat yg ingin bercerai karena zinah, maka Gereja menyerahkan keputusannya pada kedua pasangan tetapi setelah melalui konsultasi yang mendalam, dan apabila masalahnya bukan karena zinah Gereja tetap akan kukuh mendamaikan kedua pasangan untuk tidak bercerai. Karena umumnya bila permintaan perceraian karena zinah terjadi biasanya sudah ada kekerasan dalam rumah tangga dan Kekudusan pernikahan telah dilanggar.
PERCERAIAN DAN PERNIKAHAN KEMBALI
Berdasarkan pengajaran Orthodox dengan bercermin pada kejatuhan manusia dalam dosa. Diperbolehkan menikah lagi setelah bercerai hidup tapi Sakramen pernikahannya beda, tidak lengkap dan maksimal setelah pernikahan yang pertama gagal dengan mantan suami/isteri. Dapat dilaksanakan sakramen sekali lagi, jadi terdapat 2 kali sakramen yang dihitung setelah sakramen pertama pada pernikahan pertama dan kedua pada saat ini. Semisalnya bercerai lagi pada pernikahan kedua dan kemudian menikah lagi, Gereja Orthodox tidak akan menikahkan lagi. Gereja akan mengekskomunikasi umat ini dengan cara tidak boleh ikut perjamuan Kudus.
0 Comments