My Jurnal "Pikirkan Sebelum Bertindak, Hemat Sebelum Habis"

 

Pikirkan sebelum bertindak, hemat sebelum habis

Dari kakekku Tehezatulo aku belajar tentang menghemat dan mengendalikan diri. Kakekku sering menasihati anak-anak dan cucu-cucunya dengan peribahasa Nias "Angeraigo fatua Lo alua, atalisi fatua Lo ahori" artinya pikirkan sebelum bertindak, hemat sebelum habis. Saya mengalami peribahasa ini tepatnya saat saya berkuliah di Surabaya, berpikir sebelum bertindak adalah sikap yang anggun dalam mengendalikan diri. Memikirkan berarti menimbang seperti apa saya harus bersikap kepada orang lain. Selama berkuliah saya tinggal di asrama, teman-teman asrama saya berasal dari berbagai daerah, dari Papua, Jakarta, Tanggerang, Solo, Semarang, Temanggung, Kalimantan, Toraja, Sumatera. 

Berbagai karakter dan latar belakang disatukan dalam payung pendidikan. Tidak heran apabila banyak persinggungan antara satu dengan yang lain, termasuk saya sendiri. Membatasi diri dan mengetahui batas berbicara dan bertindak merupakan sikap yang tepat untuk hidup berdampingan. Dari asrama ini juga saya mengenal kata hemat bagaimana uang yang seratus ribu harus bisa mencukupi kebutuhan saya selama satu sampai dua bulan. Meski saya punya orang tua yang bisa mengirimkan uang tapi saya berusaha untuk mengatur uang dengan bijak. 

Namun, semua itu tidak terlepas dari pertolongan Allah Tritunggal dalam mencukupi kebutuhan saya melalui uluran tangan orang lain bahkan yang tidak saya kenal. Bagi saya pengendalian diri merupakan pintu dalam memanajemen diri dan hemat adalah gerbang untuk menyediakan makanan disaat kekeringan.